Berita ByteDance digugat karena diduga mengumpulkan data biometrik tanpa persetujuan pengguna

Tahun lalu sekitar bulan Agustus 2023, ByteDance menghadapi gugatan class action atas klaim bahwa aplikasi pengeditan video mereka yang terkenal, CapCut menyedot data dari lebih dari 200 juta pengguna aktifnya tanpa izin. Gugatan yang diajukan di Illinois antara lain mengklaim bahwa CapCut melanggar Undang-Undang Privasi Informasi Biometrik (BIPA) negara bagian tersebut dengan mengumpulkan data seperti pemindaian wajah dan cetakan suara tanpa memberi tahu pengguna atau mendapatkan izin tertulis.
Aplikasi ini juga diduga mengumpulkan rincian tentang lokasi pengguna, tanggal lahir dan jenis kelamin serta foto dan video mereka. Sebagian besar dari hal ini dikatakan bertujuan untuk menayangkan iklan bertarget. Selain itu, gugatan tersebut mengklaim bahwa aplikasi tersebut mampu mengambil data dari perangkat pengguna, termasuk alamat MAC dan nomor seri SIM.
ByteDance adalah pemilik TikTok, yang telah lama menjadi sasaran klaim bahwa pemerintah China dapat mengakses data pengguna AS. Perusahaan tersebut berusaha meyakinkan regulator AS bahwa TikTok tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional. CEO TikTok Shou Zi Chew mengklaim pada sidang kongres awal tahun ini bahwa “ByteDance bukanlah agen Tiongkok atau negara lain mana pun.”
Sejak tahun lalu, TikTok telah merutekan semua data pengguna AS ke server Oracle yang berbasis di negara tersebut. Inisiatif tersebut, yang disebut Project Texas, juga mencakup tujuan menghapus data pribadi TikTok pengguna AS dari pusat data ByteDance sendiri.
 
Back
Top